Talaq Divorce: Its Meaning According to the Actor of Matrilocal Residence in Muslim Society

  • Ulin Na’mah STAIN Kediri
Keywords: Muslim, Talaq, Divorce

Abstract

The case of divorce in the Islamic community in Indonesia has reached its problematic peak. The government (Ministry of Religious Affairs - MRA) along with its relevant subordinating services (R&D Center for Religious Living and BP4 (Marriage Preserving Fostering and Counselling Agency) in the KUA (Office for Religious Affairs)) is trying to find a solution to impede the surge of divorce rate. What is worrying to the MRA is the rising trend of petitioned divorce (the wife petitioning divorce) in the general public. In 2014, petitioned divorce throughout all Religious Court (Peradilan Agama - PA) was as much as 268,382 cases. The MRA is more and more concerned because the number of petitioned divorce is much more than the number of talaq divorce (as much as 113,850 cases).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Irwan. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Adhim, Mohammad Fauzil. Kupinang Engkau dengan Hamdalah. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.

Ali, Syed Ameer. Api Islam, translation H.B. Jassin. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Anderson, Stephen A. and Sabatelli, Ronald M. Family Interaction: A Multigenerational Developmental Perspective. Boston: Pearson Education, Inc., 2003.

Ahmad, Baharuddin. Hukum Perkawinan di Indonesia: Studi Historis Metodologis. Jambi: Syari’ah Press IAIN STS Jambi.

Aripin, Jaenal. Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2008.

Arto, Mukti. Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Baluja, Kaari Flagstad. Gender Roles at Home and Abroad: The Adaptation of Bangladesh Immigrants. Ed. Carola Suárez-Orozco and Marcelo Suárez-Orozco. New York: LFB Scholarly Publishing LLC, 2003.

Barker, Chris. Cultural Studies: Teori dan Praktik, translation Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2005.

Ba>sha>, Muh}ammad Qadri>. al-Ah}ka>m al-Shar’iyyah fi> al-Ah}wa>l al-Shakhs}iyyah , VII. Mesir: Da>r al-Sala>m, 2006.

Bogdan, Robert and Taylor, Steven J. Introduction to Qualitative Research

Methods: a Phenomenological Approach to the Social Sciences. New

York, London, Sydney and Toronto: a Wikey-Intercience Publication, 1975.

Carter, Betty and McGoldrick (Ed.), Monica.The Expanded Family Life Cycle: Individual, Family, and Social Perspectives. Boston: Allyn & acon A Pearson Education Company, 2005.

Collins, Randall. Sociology of Marriage and the Family: Gender, Love, and Property. Chicago: Nelson-Hall Inc., 1987.

Dahlan (et al.), Abdul Azis. Ensiklopedi Hukum Islam, cet. 1, IV. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996.

DeBiaggi, Sylvia Duarte Dantas. Changing Gender Roles: Brazilian Immigrant Families in the U.S. Ed. Carola Suárez-Orozco and Marcelo

Suárez-Orozco. New York: LFB Scholarly Publishing LLC, 2002.

Departemen Agama RI. “Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi Dibanding Negara Islam Lain” in Ikhlas Beramal, No. 46, Th. X 2007.

Djannah et.al., Fathul, Kekerasan terhadap Isteri. Yogyakarta: LKiS, 2007.

Handayani, Christina S. and Novianto, Ardhian. Kuasa Wanita. Yogyakarta: LKiS, 2004.

Harahap, M. Yahya. Kedudukan, Kewenangan, dan Acara Peradilan Agama. Jakarta: Pustaka Kartini, 1997.

Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Hosseini, Ziba Mir-. Marriage on Trial: A Study of Islamic Family Law Iran and Morocco Compared. London – New York: I.B.Tauris & Co Ltd, 1993.

Irianto, Sulistiyowati. Perempuan di antara Berbagai Pilihan Hukum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Ismail, Nurjannah. Perempuan dalam Pasungan: Bias laki-laki dalam Penafsiran. Yogyakarta: LKiS, 2003.

al-Jauziyyah, Ibn al-Qayyim. Za>d al-Ma’a>d, V. Bairu>t: Muassasah alRisa>lah, 1994.

al-Jaziri, ‘Abd al-Rahman. Kita>b al-Fiqh ‘ala> al-Madha>hib al-Arba’ah, IV. Mesir: Maktabah al-Tija>riyyah al-Kubra>, 1969.

Liliweri, Alo. Prasangka dan Konflik. Yogyakarta: LKiS, 2009.

McQuarrie, Donald. Reading in Contemporary Sociological Theory from Modernity to Post-Modernity. New Jersey: Prentice Hall, inc., 1995.

Moane, Geraldine. Gender and Colonialism: A Psychological Analysis of Oppression and Liberation. London: Palgrave Macmillan, 2011.

Morgan, Sue.“Pendekatan Feminis dalam Studi Agama” in Pradana Boy ZTF, Agama Empiris: Agama dalam Pergumulan Realitas Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Mosse, Julia Cleves. Gender dan Pembangunan, translation Hartian Silawati. Yogayakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Moustakas, Clark. Phenomenological Research Methods. California: Sage Publication, 1994.

Mudzhar (Ed.), M. Atho’. Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern: Studi Perbandingan dan Keberanjakan UU Modern dari Kitab-kitab Fikih. Jakarta: Ciputat Press, 2003.

Murdani, Fithriyah Wardie. “Kewajiban dan Hak Suami Isteri dalam Keluarga Islam” in Al-Insan, No. 3, Vol. 2, Year 2006. Jakarta:

Lembaga Kajian dan Pengembangan Al-Insan, 2006.

Muttaqien et.al., Dadan. Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia. Yogyakarta: UII Press, 1999.

Nasution, Khoiruddin. Status Wanita di Asia Tenggara: Studi terhadap Perundang-undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia. Leiden-Jakarta: INIS, 2002.

Nazsir, Nasrullah. Teori-teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.

Noeh et.al., Zaini Ahmad. Sejarah Singkat Pengadilan Agama Islam di Indonesia. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1983.

Pijper, G. F. Fragmenta Islamica, translation Tudjimah. Jakarta: UI Press,1987.

Rapoport, Yossef. Marriage, Money and Divorce in Medieval Islamic Society Marriage, Money and Divorce in Medieval Islamic Society. Cambridge: Cambridge University Press, 2005.

Ritonga, Iskandar. Hak-hak Wanita dalam Putusan Peradilan Agama. Jakarta: Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2005.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern, translation Alimandan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Robinson. Margaret, Family Transformation through Divorce and Remarriage: a Systemic Approach. London and New York: Rouledge, 1991.

Roqib, Moh. Harmoni dalam Budaya Jawa (Dimensi Edukasi dan Keadilan Gender). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Savitri, Niken. “Feminist Legal Theory dalam Teori Hukum” dalam Sulistiyowati Irianto (Ed.).Perempuan dan Hukum . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

al-Sha>fi’I>, al-Umm, cet. 1, V. Bairu>t: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1993.

Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (ed.). Kabupaten Tuban dalam Angka. Tuban: BPS Kabupaten Tuban, 2005.

Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Kabupaten Tuban dalam Angka 2009. Tuban: BPS Kabupaten Tuban, 2009.

S. Lev, Daniel. Peradilan Agama Islam di Indonesia, translation Zaini

Ahmad Noeh. Jakarta: PT. Intermasa, 1982.

Suma, Muhammad Amin. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Sutiyoso, Bambang. Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia. Yogyakarta: UII Press, 2010.

Syam, Nur. Madzhab-madzhab Antropologi. Yogyakarta: LKiS, 2007.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh

Munakahat dan Undang-undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2006.

Tim, Mashru>’ Qa>nu>n al-Ah}wa>l al-Shakhsiyyah al-Muwah}h}ad li al-Iqlimain

al-Mis}}r wa al-Suriy. Bairu>t: al-Da>r al-Sha>miyyah, 1996.

Thubany et.al., Syamsul Hadi. Partisipasi Semu: Keterlibatan Warga dalam Pembangunan Desa. Tuban: Bina Swagiri-CSSP, 2004.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender. Jakarta: Paramadina, 1999.

Waters, Malcolm. Modern Sociological Theory. London: SAGE Publications Ltd., 1994.

Wiludjeng et.al., Henny. Dampak Pembakuan Peran Gender terhadap Perempuan Kelas Bawah di Jakarta. Jakarta: LBH-APIK, 2005.

Yuarsi, Susi Eja. “Wanita dan Akar Kultural Ketimpangan Gender” dalam Irwan Abdullah (Ed.). Sangkan Paran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

al-Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Isla>miy wa Adillatuh, VII. Suriya: Da>r alFikr, 1989.

B. Internet and Daily News Sources Harian Surya. Monday 15 March 2010.

“Cerai Gugat di Hampir Semua Kota Besar” in http://www.hupelita. com/ baa.php?id=50079. 01 April 2009.

“Sabtu Membara di Bumi Ronggolawe”, Kerusuhan Tuban 1/HM Aswin/ Kompas.co.id-29 April 2006.

http://www.pa-tuban.net/sejarah-pengadilan-agama-tuban

http://www.mojokertokota.go.id/dprd/index.php?title=Artikel+dan+Riset&filecontent=content/artikel_detail.php&p_id=ag201008180831265 (29 March 2011).

www.badilag.net/data/Naskah%20Statistik%20perkara.pdf.

Laporan Perkara yang Diterima dan Diputus menurut Jenisnya pada Pengadilan Agama se-Jawa Timur Tahun 2006-2008.

Arsip Berita. Perceraian di Tuban Meningkat. Beritakota.net

Binsar, “Perspektif Etika Kristen atas Peceraian” in http//binsar. Berteologi.net/?p=867. 06 July 2009.

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA-RI. “Grafik Penyebab Perceraian di Peradilan Agama Tahun 2007” in http:// www.bwdilag.

net/index.php?option=com_content&task=view&....08 October 2008.

Efendi, Wewen. “Bagaimana Hubungan antara Bentuk Kekerasan Runah

Tangga terhadap Tingkat Cerai Gugat di Kota Padang”, in http:// wewenefendi.multiply.com/journal/item/20. (2 February 2007).

Ermawati MS, Eli.“Adat Pernikahan Daerah Tuban Jawa Timur”, in http://one.indoskripsi.com/node/8335 .

Gatra.com. “Kasus Cerai di Banyuwangi Tertinggi di Jatim” in http://www. gatra.com/2002-02-18/artikel.php?id=15440. 03 June 2009.

Handayani, Yuni Sri .“Paranan Peradilan Agama dalam Menyelesaikan Cerai Gugat Berdasarkan UU No.7 Th. 1989 (Studi Kasus di PA

Bandung)”, in http://digilib.upi.edu/union/index.php/record/view/ 4479. (1March 2006).

Hasan, Hasniah. “Perceraian dalam Kehidupan Muslim Suyrabaya Jawa Timur: Studi tentang Makna Perceraian dalam Perspektif Fenomenologi”, in http://www.adln.lib.unair.ac.id/print. php? id=gdlhub-gdls3-2007-hasanhasni-3507&PHPSESSID=4a509 8ca21600bae878e3c7 be5a83116.(21 Juli 2008).

Husain, Muhammad. “Kurang Terpenuhinya Nafkah sebagai Alasan Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Sleman Tahun 2006)”, in http://digilib.uin-suka.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=digilib-uinsuka-muhammadhu-1618 .

Irawan, Dedi. “Pelaksanaan Cerai Gugat Berdasarkan UU No. 1 Th. 1974 jo. PP No. 9 Th. 1975 di PA Surakarta”, in http:// simta. uns.ac. id/cariTA.php?act=daftTA<=new&fr=det&idku=704.(2006).

Kelana Kota, “Banya Minum PIL dan WIL, Gugatan Cerai Capai Seribu Perkara” in http://kelanakota.suarasurabaya. net/?id= c8e0fb08f5fecad457acc1bfb5fe7fd200963902. 23 June 2009.

Kuslan, “Masalah Hak Suami untuk Mentalak Isteri. Tesis, PPS IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1988.

Makbul, Masykur. “Makna Nikah bagi Pelaku Cerai Gugat di PA Surabaya”. Disertasi, IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2006.

Mujahidin, Ahmad. “Pengabaian Hak Cerai Gugat dalam Perspektif Hukum Islam”, in http://openlibrary.org/b/OL3604612M (1 April, 2008).

Puspitawati, Herien. “Teori Konflik Sosial dan Aplikasinya dalam Kehidupan Keluarga” in Bahan Ajar ke-3: Mata Kuliah Pengantar Ilmu Keluarga,http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/40379/2/teor

i%20konflik%20sosial%20dan%20aplikasinya%20dalam%20kehidupan %20keluarga.pdf. 10 October 2010.

Rahman, Muhammad Aris. “Dasar Pertimbangan Haakim dalam Memutus Perkara Gugatan Cerai oleh Isteri (Studi Banding Putusan PA dan PNDemak”,inhttp://www.unissula.ac.id/perpustakaan/index.php?option= com (2009).

Siaran Pers LBH APIK Jakarta, “Poligami sebagai Bentuk Kekerasan yang Paling Nyata atas Harkat dan Martabat Perempuan sebagai Manusia di dalam Hukum, Sosial Budaya dan Agama” inhttp://www.lbhapik.or.id/sm-pers-poligami.htm. (25 Mei 2009). C. Interview Sources

Anshori (Tuban Regency PA Judge). Interview. Tuban. 22 June 2009. AC. Interview. Tuban. 9 February 2010.

Ahmad. Interview. Tuban. 27 March 2010.

AK. Interview. Tuban. 9 February 2010.

AS. Interview. Tuban. 9 February 2010.

LK.’s father Interview. Tuban. 13 February 2010.

SI’s father. Interview. Tuban. 11 February 2010.

STM’s father. Interview. Tuban. 26 March 2010.

DJ. Interview. Tuban. 27 March 2010.

DS. Interview. Tuban. 27 March 2010.

SMD’s mother. Interview. Tuban. 25 March 2010.

IM. Interview. Tuban. 28 March 2010.

KC. Interview. Tuban. 9 February 2010.

KS. Interview. Tuban. 26 March 2010.

KSD.Interview. Tuban. 13 February 2010.

LK.Interview. Tuban. 13 February 2010.

LL. Interview. Tuban. 10 February 2010.

LRD.Interview. Tuban. 13 February 2010.

MC. Interview. Tuban. 26 March 2010.

MP.Interview. Tuban. 13 February 2010.

MS. Interview. Tuban. 30 March 2010.

MSS. Interview. Tuban. 13 February 2010.

MW. Interview. Tuban. 21 February 2010.

NK. Interview. Tuban. 30 March 2010.

Nuryanto. Interview. Tuban. 13 February 2010.

Junior Clerk Legal Section (Mat Busyiril), Interview, Tuban. 15

August 2009.

______. Interview. Tuban. 13 Mei 2009.

PR. Interview. Tuban. 13 February 2010.

Samuri. Interview. Tuban. 22 February 2010.

SD. Interview. Tuban. 10 February 2010.

SI. Interview. Tuban. 11 February 2010.

SKT. Interview. Tuban. 12 February 2010.

SKW. Interview. Tuban. 25 March 2010.

SM. Interview. Tuban. 27 March 2010.

SMD. Interview. Tuban. 25 March 2010.

SN. Interview. Tuban. 29 March 2010.

SS. Interview. Tuban. 10 February 2010.

STA. Interview. Tuban. 29 March 2010.

STM. Interview. Tuban. 26 March 2010.

SU. Interview. Tuban. 29 March 2010.

SWA. Interview. Tuban. 21 February 2010.

TA. Interview. Tuban. 11 February 2010.

Published
2019-08-28
How to Cite
Na’mah, U. (2019). Talaq Divorce: Its Meaning According to the Actor of Matrilocal Residence in Muslim Society. Repository Publikasi Ilmiah, 1(1). Retrieved from https://repository.ciptamediaharmoni.id/index.php/repo/article/view/2
Section
Book
Abstract viewed = 234 times
PDF downloaded = 429 times